TEMPO.CO, Jakarta - Taliban adalah kelompok militan bersenjata di Afghanistan yang amat kaya. Mengutip The Conversation, berdasarkan tahun fiskal Maret 2020, Taliban diperkirakan memiliki pundi-pundi US$ 1,6 miliar, seperlima dari pendapatan pemerintah Afghanistan US$ 5,55 miliar selama periode yang sama.
Berikut sumber pendapatan Taliban:
1. Narkotika menghasilkan US$ 416 juta
Afghanistan menyumbang sekitar 84 persen dari produksi opium global selama 2015-2020, menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa 2020.
Taliban menguasai sebagian besar wilayah penghasil opium, sehingga mereka mendapat sebagian besar keuntungan dari penjualan obat-obatan terlarang itu. Kelompok tersebut juga mengenakan pajak 10 persen untuk setiap mata rantai dalam rantai produksi obat, menurut laporan tahun 2008 dari Unit Penelitian dan Evaluasi Afghanistan, sebuah organisasi penelitian independen di Kabul. Namun Taliban berulang kali membantah terlibat dalam perdagangan opium.
2. Sektor pertambangan menghasilkan US$ 400 juta hingga US$ 464 juta
Perusahaan penambang bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng dan logam lainnya baik skala besar maupun kecil, membayar kepada militan Taliban agar dapat menjalankan bisnis. Jika tidak memberi upeti, Taliban mengancam akan membunuh.
Menurut Komisi Batu dan Pertambangan Taliban, atau Da Dabaro Comisyoon, kelompok tersebut menghasilkan US$ 400 juta per tahun dari penambangan. NATO memperkirakan angka itu lebih tinggi, yaitu US$ 464 juta, naik dibandingkan 2016 yaitu US$ 35 juta.